Minggu, 15 September 2013

Gizi untuk pencegahan

Beberapa bahan makanan dikenal sebagai antikanker atau antikarsinogen, yaitu zat yang dapat melindungi tubuh dari serangan kanker. Zat ini tergolong sebagai antioksidan, misalnya vitamin A, vitamin C, vitamin E dan selenium. Antioksidan dapat merangsang sistem imun tubuh untuk melawan radikal bebas yang membentuk karsinogen. Bahan makanan yang dianjurkan diantaranya : bawang putih, tomat, brokoli, tempe, kacang kedelai, wortel, kubis, kol, jeruk, jambu biji, roti, serealia, produk susu (yoghurt dan keju), ikan, terutama ikan laut dan kacang - kacangan, sebagai sumber protein, serta makanan berserat tinggi sebagai zat antikarsinogen.















Tatalaksana Gizi

Diet Pasien Kanker Individual
Pengaturan makan pasien kanker di rumah sakit dimulai dengan melakukan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang terdiri dari tahapan Assessment Gizi, Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi serta Monitoring dan Evaluasi Gizi. Proses Asuhan Gizi Terstandar (American Dietetic Association 2009)
 Tahap I : Assessment Gizi
Assesmen gizi merupakan tahapan pengumpulan data yang meliputi :
1. Data antropometri (Tinggi Badan, Berat Badan, Indek Masa Tubuh, perubahan Berat Badan)
2. Data laboratorium (kadar Albumin, Transferin, CRP, Gula Darah, Hemoglobin, Elektrolit,
profil lipid, Tes Kliren Kreatinin, dll)
3.  Data klinis/fisik (Masa otot, lemak subkutan, gigi geligi, penampilan fisik, dll)
4.  Data riwayat makan (Pola makan, asupan makan, pengetahuan tentang makanan, pantang, ketersediaan makanan)
5.  Data riwayat personal (riwayat penyakit, konsumsi suplement, riwayat keluarga)
Tahap II : Diagnosis Gizi
Diagnosis gizi dibuat berdasarkan hasil pengkajian data (Assesmen Gizi). Kalimat diagnosis gizi berisi keterangan tentang Problem, Etiologi dan Sign/Symptom.
Contoh Diagnosis Gizi pada Pasien Kanker post kemoterapi dengan asupan makan kurang :
“Tidak adekuatnya asupan makanan per oral sehubungan dengan tidak nafsu makan, mual, ditandai dengan asupan energi kurang 1000 Kkal“
Tahap III : Intervensi Gizi
Intervensi gizi pasien kanker post kemoterapi diberikan berdasarkan prinsip diet sebagai berikut :
1. Energi sesuai dengan usia, TB, BB, berkisar 32 - 36 Kkal/kgBB
2. Protein 1 - 1,5 g/kgBB
3. Lemak 20% dari total kalori
4. Karbohidrat sisa dari protein dan lemak
5. Vitamin dan mineral cukup
6. Bila imunitas menurun, pasien diberikan makanan dan alat makan bebas kuman
7. Porsi kecil tapi sering
8.Bentuk makanan sesuai dengan kemampuan pasien mengkonsumsi, dapat berupa kombinasi oral dan enteral
9. Bahan makanana yang dianjurkan :
C  Menggunakan minyak olive oil atau canola oil. Lemak omega 3 sangat potensial sebagai anti implamasi
C  Buah2an dan sayur termasuk sumber alfa dan beta caroten, likopen. Sayur hijau tinggi isoflavon termasuk sayuran hijau, seledri, letuce, bayam, dan jeruk
C  Penggunaan pito estrogen seperti : kedelai dianjurkan ditingkatkan untuk menurunkan resiko kanker serviks
C  Supplement biasanya : folic acid, kalsium, vit D, A, C, E alfa tokoferol sesuai anjuran dokter.
Tahap IV : Monitoring dan Evaluasi Gizi
Beberapa hal yang perlu dimonitoring dan dievaluasidalam penatalaksanaan diet pada pasien kanker meliputi :
1. Asupan makanan /zat gizi dan dampaknya
2. Tanda dan gejala : Antopometri, biokimia, fisik
3. Kepuasan pasien, kualitas hidup.
4. Perilaku dan lingkungan (perubahan penget, perilaku mengenai makanan)

Efek samping pengobatan dan cara mengatasinya pada pasien kanker post kemoterapi biasanya mengalami efek samping pengobatan. Berikut ini beberapa tatalaksana gizi terhadap efek samping pengobatan kemoterapi yang berkaitan dengan masalah gizi dan cara mengatasinya :
Ø  Anoreksia : Makanan yang dingin lebih baik dari panas, cair jernih, es krim, milkshake, gelatin, puding, semangka, anggur. Hindari minum sebelum makan. Minuman dalam bentuk segar.
Ø  Berat badan yang turun : Berikan makanan kesukaan Bila tidak dapat mengkonsumsi makanan oral digunakan makanan enteral (modifikasi bentuk).
Ø  Mual/Muntah : Makanan kering, hindari bau yang merangsang, hindari makanan berlemak, anjurkan makan perlahan, tidak tiduran setelah makan .
Ø  Diare : Memberikan cairan cukup, dengan modifikasi diet berdasarkan kemampuan menelan, karena kadang terjadi dysphagia. Hindari makanan terlalu panas/dingin. Makanan lunak & saring lebih dapat diterima dari pada makanan biasa.
Ø  Malabsorption : Pada kasus ini digunakan makanan enteral rendah laktosa. Elemental diet/oligomerik formula digunakan bila fungsi penyerapan zat gizi sangat jelek. Na, K tinggi. Cair jernih 1X 24 jam dapat membantu

Pengobatan kanker serviks berdasarkan stadiumnya

   ü  Stadium prakanker (stadium I)
Stadium prakanker hingga stadium I awal biasanya diobati dengan histerektomi. Apabila pasien masih ingin memiliki anak biasanya dilakukan metode LEEP atau cone biopsy.
ü  Stadium awal (stadium I dan II)
- Apabila ukuran tumor kurang dari 4 cm biasanya dilakukan radikal histerektomi atau radioterapi dengan atau tanpa kometerapi.
- Apabila ukuran tumor lebih dari 4 cm biasanya dilakukan radioterapi dan kemoterapi berbasis cisplatin, histerektomi, atau kometerapi berbasis cisplatin yang dilanjutkan dengan histerektomi.    
ü  Stadium lanjut (stadium akhir II Akhir - IV awal)

Kanker serviks pada stadium ini dapat diobati dengan radioterapi dan kometerapi berbasis cisplatin. Pada stadium sangat lanjut (stadium IV akhir), dokter dapat mempertimbangkan kometerapi dengan kombinasi obat, misalnya hycamtin dan cisplatin. Jika kesembuhan tidak dimungkinkan, tujuan pengobatan selanjutnya adalah mengangkat atau menghanjurkan sebanyak mungkin sel - sel kanker. Biasanyaa dilakukan pengobatan yang bersifat paliatif - ditujukan untuk mengurangi gejela.





Tes mengetahui kanker serviks

Ada sejumlah metode untuk mendeteksi atau mengetahui apakah sobat terkena kanker serviks, antara lain :
-  IVA - Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Merupakan deteksi dini yang dapat Anda lakukan di klinik. Caranya dengan mengoleskan larutan asam asetat 3% - 5% ke leher rahim, kemudian mengamati apakah ada perubahan warna, misalnya muncul bercak putih. Jika ada, berarti kemungkinan terdapat infeksi pada serviks dan harus dilakukan pemeriksaaan lanjutan.
-  Pap Smear atau dikenal juga dengan sebutan Papanicolaou test, Pap test, cervical smear, smear test. Pemeriksaan pap smear memiliki berbagai kelebihan : biaya murah, waktu cepat dan hasil akurat. Tes ini dapat dilakukan kapan saja kecuali saat masa haid atau menstruasi; setidaknya satu tahun sekali. Pemeriksaan dilakukan di atas meja periksa kandungan oleh dokter atau bidan yang sudah terlatih dengan menggunakan spekulum untuk membantu membuka alat kelamin wanita. Setelah vagina terbuka, bagian leher rahim diusap dengan spatula secara melingkar untuk mengambil contoh sel endoserviks. Kemudian hasil usapan tersebut diperiksa dengan mikroskop untuk mengetahui apakah ada sel abnormal, infeksi atau radang. Melakukan pap smear secara teratur dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker serviks.
-  Thin prep merupakan metode berbasis cairan yang lebih akurat dari pap smear, karena pap smear hanya mengambil sebagian sel dari leher rahim, sedangkan thin prep memeriksa seluruh bagian serviks. Sampel yang diambil dari leher rahim dimasukkan ke dalam vial atau botol yang berisi cairan, kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Di lab, sampel tersebut dijadikan slide dan diberi pewarna khusus agar lebih jelas. Membran khusus digunakan untuk membuat preparat dengan irisan tipis, yang akan memperlihatkan infeksi atau jaringan abnormal. Tingkat akurasi metode ini hampir mencapai 100%.





Pencegahan

Mengurangi risiko kanker serviks dengan mengambil tindakan pencegahan infeksi virus HPV. Gunakanlah kondom ketika berhubungan seksual karena hal tersebut dapat mengurangi risiko terinfeksi virus HPV. Sebagai tambahan adalah dengan :
C  Menunda hubungan seksual sampai usia matang.
C  Setia pada pasangan.
C  Hindari merokok.
C  Gunakan vaksinasi pencegah HPV.
C  Ikuti prosedur pemeriksaan serviks (pap smear test)

Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui pap smear. Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 - 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 - 14 tahun dibanding yang berusia 15 - 25 tahun.penyakit ini bisa anda untuk mencuci pakaian yang sudah kotor karena pada pakaian tersebut mengandung virus dari orang lain jika yang sudah mengalami penyakit kanker serviks.

Pengobatan

Standar pengobatan kanker serviks meliputi terapi :
            a)    Operasi
Ada beberapa jenis operasi untuk pengobatan kanker serviks. Beberapa pengobatan melibatkan pengangkatan rahim (histerektomi). Daftar ini mencangkup beberapa jenis opersi yang paling umum di lakukan pada pengobatan kanker serviks.
b)    Cryosurgery
Sebuah probe metal yang didinginkan dengan nitrogen cair dimasukkan kedalam Vagina dan leher rahim. Cara ini dapat membunuh sel-sel abnormal dengan cara membekukanya. Cryosurgery digunakan untuk mengobati kanker serviks yang hanya ada di dalam leher rahim (stadium 0), bukan kanker invasif yang telah menyebar keluar leher rahim.
c)    Bedah Laser
Cara ini menggunakan sebuah sinar laser untuk membakar sel - sel atau menghapus sebagian kecil jaringan sel rahim untuk dipelajari. Pembedahan laser hanya di gunakan sebagai pengobatan kanker serviks pra-invasif (stadium 0).
d)    Konisasi
Sepotong jaringan berbentuk kerucut akan di angkat dari leher rahim. Pemotongan dilakukan menggunakan pisau bedah, laser atau kawat tipis yang di panaskan oleh listrik. Pendekatan ini dapat digunakan untuk menemukan atau mengobati kanker serviks tahap awal (stadium 0 atau 1).
e)    Histerektomi
S  Histerektomi sederhana
Cara kerja metode ini adalah mengankat rahim, tetapi tidak mencangkup jaringan yang berada didekatnya. Vagina maupun kelenjar getah bening panggul tidak diangkat. Rahim dapat diangkat dengan cara operasi dibagian depan perut atau melalui vagina. Setelah dilakukan operasi ini, seorang wanita tidak bisa hamil. Histerektomi digunakan untuk mengobati beberapa kanker serviks stadium awal (stadium 1) dan mengobati kanker stadium prakanker (stadium 0) jika sel - sel kanker ditemukan pada batas tepi konisasi.
S  Histerektomi radikal dan diseksi kelenjar getah bening panggul
Pada operasi ini, dokter bedah akan mengangkat seluruh rahim, jaringan di dekatnya, Vagina bagian atas yang berbatasan dengan leher rahim, dan beberapa kelenjar getah bening yang berada di daerah panggul. Opersi ini paling sering di lakukan melalui pemotongan bagian depan perut, bukan dilakukan melalui vagina.
S  Trachlektomi
Sebuah prosedur yang disebut trachlektomi radikal memungkinkan wanita muda dengan kanker stadium awal dapat di obati dan masih dapat mempunyai anak. Metode ini meliputi pengangkatan serviks dan bagian atas Vagina, kemudian meletkkanya pada jahitan berbentuk kantong yang bertindak sebagai pembukaan leher rahim didalam rahim. Kelenjar getah bening didekatnya juga di angkat. Opersi ini bisa dilakukan melalui vagina atau perut. Setelah operasi ini, beberapa wanita dapat mengalami kehamilan jangka panjang dan melahirkan bayi yang sehat melalui operasi caecar. Resiko terjadinya kekambuhan kanker sesudah pengobatn ini cukup rendah.
f)     Ekstenterasi Panggul
Selain mengambil semua organ dan jaringan vagina dan perut, pada opersi jenis ini juga dilakukan pengangkatan kandung kemih, vagina, dubur, dan sebagian usus besar. Operasi ini dilakukan saat kanker serviks kambuh kembali setelah pengobatan sebelumnya. Diperlukan waktu enam bualan atau lebih untuk pulih dari opersi radikal ini. Namun, wanita yang pernah menjalni opersi ini tetap dapat menjalani kehidupan dengan bahagia dan produktif
g)    Radioterapi
Pada pengobatan kanker serviks, radioterpi ditetapkan dengan melakukan radiasi eksternal yang diberikan bersama dengan kemoterpi dosis rendah. Untuk jenis pengobatan radiasi internal, zat radioaktif dimasukkan kedalam silinder didalam vagina. Kadang-kadang, bahan-bahan radioaktif ini ditempatkan kedalam jarum tipis yang dimasukkan langsung kadalam tumor.
h)   Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Biasanya obat - obatan tersebut di berikan melalui infus kedalam pembuluh darah atu melalui mulut. Setelah obat masuk kealiran darah, maka akan menyebar keseluruh tubuh. Terkadang, ada beberapa obat yang diberikan dalam satu waktu.

Faktor Resiko

N  Faktor Alamiah

Faktor alamiah adalah faktor - faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun dan system imun yang lemah. Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks. Tetapi hal ini tidak hanya sekedar orang yg sudah berumur saja,yang berusia muda pun bisa terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa mencegah terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa melakukan upaya -upaya lainnya untuk mencegah meningkatnya risiko kanker serviks. Tidak seperti kanker pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks. Ini tidak berarti Anda yang memiliki keluarga bebas kanker serviks dapat merasa aman dari ancaman kanker serviks. Anda dianjurkan tetap melindungi diri Anda terhadap kanker serviks.

N  Faktor Kebersihan

Ñ  Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2 macam keputihan,  yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal.
Ñ  Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain : sifilis, gonore, herpes simpleks, HIV - AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.
Ñ  Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas, misalnya : krayon, kardus, dan lain - lain.
Ñ  Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman.

N  Faktor Pilihan

Faktor pilihan adalah, mencakup hal - hal yang bisa Anda tentukan sendiri, diantaranya : berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda. Berganti - ganti partner seks dan merokok. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV. Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks. Bila Anda memutuskan untuk memiliki banyak anak, makin sering pula terjadi trauma pada serviks. Tidak melakukan Pap Smear secara rutin. Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada serviks. Dengan rutin melakukan papsmear, kelainan pada serviks akan semakin cepat diketahui sehingga memberikan hasil pengobatan semakin baik.
N  Infeksi bakteri klamidia
Beberapa penelitian menemukan bahwa wanita yang memiliki sejarah atau infeksi klamidia saat ini, memiliki resiko kanker serviks lebih tinggi.
           N  Pil KB
Penggunaan pil KB dalam jangka panjang dapat menikatkan resiko terjadinya kanker serviks.
          N  Hamil lebih dari tiga kali
Wanita yang menjalani tiga kali atau lebih proses kehamilan memeiliki resiko terjadinya kanker serviks lebih tinggi.
         N  Hamil pertama pada usia muda
Wanita yang hamil pertama pada usia dibawah umur 17 tahun hampir selalu dua kali lebih memungkinkan terkena kanker serviks pada usia tuanya jika dibandingkan dengan wanita yang menunda kehamilanya hingga berusia 25 tahun atau lebih.
                   N  Faktor Hormonal
Ketidakseimbangan hormon estrogen dengan hormon lain, yang disebut progesteron, dapat mempengaruhi risiko kanker rahim. Sebelum menopause, ovarium memproduksi estrogen dan progesteron, yang membantu untuk mengendalikan siklus bulanan atau haid. Pada masa ini telur akan dilepaskan dari ovarium dan membuat dinding rahim tumbuh lebih tebal untuk mempersiapkan kehamilan. Bila tidak terjadi pembuahan maka lapisan akan datang pergi setiap bulannya. Setelah menopause, ovarium tidak lagi memproduksi hormon, namun wanita masih menghasilkan beberapa estrogen dalam lemak tubuh mereka. Saat estrogen terlalu banyak tanpa adanya progesteron untuk menyeimbangkan itu, maka risiko kanker rahim pun meningkat.
               N  Berat badan dan aktivitas fisik
Kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor risiko yang dapat memicu kanker rahim. Setelah menopause, lemak tubuh adalah sumber utama estrogen. Wanita yang kelebihan berat badan mungkin memiliki tingkat estrogen yang tinggi. Satu dari tiga kanker rahim dapat disebabkan oleh kelebihan berat badan. Beberapa bukti juga menunjukkan bahwa fisik yang kurang aktif dapat meningkatkan risiko kanker rahim.
 N  Faktor genetik
Beberapa kasus kanker rahim disebabkan oleh perubahan gen tertentu, yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker rahim. Jika ada beberapa kerabat dekat dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker usus, payudara atau rahim, maka ada kemungkinan ada genetik diwariskan kepada generasi berikutnya. Kerabat dekat dalam hal ini mencakup orangtua, anak, saudara dan saudari.
            N  Tamoxifen
Tamoxifen merupakan obat hormonal yang digunakan untuk mengobati kanker payudara. Obat ini bisa sedikit meningkatkan risiko kanker rahim, bila dikonsumsi dalam waktu jangka panjang.
           N  Gangguan kesehatan lainnya
Beberapa kondisi medis lainnya juga dapat meningkatkan risiko kanker rahim, seperti berikut ini :
û  Penebalan dinding Rahim (Hiperplasia Endometrium) adalah suatu kondisi dimana dinding rahim menjadi lebih tebal.
û  Diabetes, yang berkaitan dengan kelebihan berat badan, meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker rahim. Ada juga mungkin hubungan antara kanker rahim terpisah dan insulin, hormon yang mengatur gula darah.
û  Sindrom ovarium polikistik (PCOS), memiliki kista yang tumbuh di ovarium. Kondisi ini mungkin memiliki masalah kesuburan, jarang atau tidak pernah mengalami haid, atau mungkin kelebihan berat badan atau diabetes. Ini semua terkait dengan risiko kanker rahim.
û  Kanker ovarium, beberapa jenis kanker ovarium yang disebut granulosa dan tumor sel teka dapat memproduksi estrogen, yang dapat meningkatkan risiko kanker rahim.

Stadium Kanker serviks

Penentuan stadium pada pasien kanker serviks sangat penting. Hal ini berkaitan dengan jenis pengobatan dan prospek pemulihan yang akan dilakukan. Stadium kanker serviks adalah sebagai berikut :

Stadium
Keterangan
0
Kanker serviks stadium 0 bisa disebut karsinoma in situ. Sel abnormal hanya ditemukan di dalam lapisan serviks.
I
Kanker hanya ditemukan pada leher rahim.
II
Kanker yang telah menyebar diluar leher rahim, tetapi tidak menyebar ke kedinding pelvis atau sepertiga bagian bawah Vagina.
III
Kanker yang telah menyebar hingga sepertiga bagian bawah Vagina. Mungkin telah menyebar kedinding panggul dan atau telah menyebabkan ginjal tidak berfungsi.
IV
Kanker telah menyebar kekandung kemih, rektum, atau bagian tubuh lain seperti paru - paru, tulang, dan hati.

Ciri – Ciri Seseorang Menderita Kanker Serviks

Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu di sarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri - ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau tidak :

  1. Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh adanya perdarahan.
  2. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya berlebih
  3. Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
  4. Mengalami sakit saat buang air kecil
  5. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
  6. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan. 

Diagnosis Kanker Serviks

Selama pemeriksaan tes Pap smear, dokter akan mengambil goresan sampel kecil dari sel - sel di permukaan leher rahim untuk mencari perubahan sel. Jika tes Pap smear menunjukkan perubahan sel yang abnormal, dokter mungkin melakukan tes lain untuk mencari sel - sel prakanker atau kanker pada leher rahim Anda. Dokter mungkin juga melakukan tes Pap Smear dan sekaligus mengambil sampel jaringan (biopsi) jika Anda memiliki gejala kanker serviks, seperti perdarahan setelah berhubungan intim.

Penyebab

Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.                      
Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker serviks ini. S eperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c dan vitamin e serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama, terlalu sering melahirkan.
Secara umum kanker terjadi karena mutasi sel normal menjadi sel yang tidak normal. Sel yang normal akan tumbuh dan melipatgandakan secara teratur. Akan tetapi sel kanker tumbuh dan melipatgandakan diri secara tidak terkontrol dan sel tersebut tidak mati. Akumulasi dari sel tersebut akan menjadi besar dan disebut dengan tumor. Sel kanker menyerang jaringan tubuh terdekat dan dapat memecah dari sumbernya untuk menyebar ke manapun di bagian tubuh.
Ada dua tipe umum kanker serviks, yaitu :
  1. Squamous cell carcinomas terdapat pada bagian bawah serviks. Tipe ini menjadi penyebab sekitar 80 sampai 90 persen kanker serviks.
  2. Adenocarcinomas terjadi pada bagian atas serviks. Tipe ini menjadi penyebab 10 sampai 20 persen kanker serviks.