Minggu, 15 September 2013

Tatalaksana Gizi

Diet Pasien Kanker Individual
Pengaturan makan pasien kanker di rumah sakit dimulai dengan melakukan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang terdiri dari tahapan Assessment Gizi, Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi serta Monitoring dan Evaluasi Gizi. Proses Asuhan Gizi Terstandar (American Dietetic Association 2009)
 Tahap I : Assessment Gizi
Assesmen gizi merupakan tahapan pengumpulan data yang meliputi :
1. Data antropometri (Tinggi Badan, Berat Badan, Indek Masa Tubuh, perubahan Berat Badan)
2. Data laboratorium (kadar Albumin, Transferin, CRP, Gula Darah, Hemoglobin, Elektrolit,
profil lipid, Tes Kliren Kreatinin, dll)
3.  Data klinis/fisik (Masa otot, lemak subkutan, gigi geligi, penampilan fisik, dll)
4.  Data riwayat makan (Pola makan, asupan makan, pengetahuan tentang makanan, pantang, ketersediaan makanan)
5.  Data riwayat personal (riwayat penyakit, konsumsi suplement, riwayat keluarga)
Tahap II : Diagnosis Gizi
Diagnosis gizi dibuat berdasarkan hasil pengkajian data (Assesmen Gizi). Kalimat diagnosis gizi berisi keterangan tentang Problem, Etiologi dan Sign/Symptom.
Contoh Diagnosis Gizi pada Pasien Kanker post kemoterapi dengan asupan makan kurang :
“Tidak adekuatnya asupan makanan per oral sehubungan dengan tidak nafsu makan, mual, ditandai dengan asupan energi kurang 1000 Kkal“
Tahap III : Intervensi Gizi
Intervensi gizi pasien kanker post kemoterapi diberikan berdasarkan prinsip diet sebagai berikut :
1. Energi sesuai dengan usia, TB, BB, berkisar 32 - 36 Kkal/kgBB
2. Protein 1 - 1,5 g/kgBB
3. Lemak 20% dari total kalori
4. Karbohidrat sisa dari protein dan lemak
5. Vitamin dan mineral cukup
6. Bila imunitas menurun, pasien diberikan makanan dan alat makan bebas kuman
7. Porsi kecil tapi sering
8.Bentuk makanan sesuai dengan kemampuan pasien mengkonsumsi, dapat berupa kombinasi oral dan enteral
9. Bahan makanana yang dianjurkan :
C  Menggunakan minyak olive oil atau canola oil. Lemak omega 3 sangat potensial sebagai anti implamasi
C  Buah2an dan sayur termasuk sumber alfa dan beta caroten, likopen. Sayur hijau tinggi isoflavon termasuk sayuran hijau, seledri, letuce, bayam, dan jeruk
C  Penggunaan pito estrogen seperti : kedelai dianjurkan ditingkatkan untuk menurunkan resiko kanker serviks
C  Supplement biasanya : folic acid, kalsium, vit D, A, C, E alfa tokoferol sesuai anjuran dokter.
Tahap IV : Monitoring dan Evaluasi Gizi
Beberapa hal yang perlu dimonitoring dan dievaluasidalam penatalaksanaan diet pada pasien kanker meliputi :
1. Asupan makanan /zat gizi dan dampaknya
2. Tanda dan gejala : Antopometri, biokimia, fisik
3. Kepuasan pasien, kualitas hidup.
4. Perilaku dan lingkungan (perubahan penget, perilaku mengenai makanan)

Efek samping pengobatan dan cara mengatasinya pada pasien kanker post kemoterapi biasanya mengalami efek samping pengobatan. Berikut ini beberapa tatalaksana gizi terhadap efek samping pengobatan kemoterapi yang berkaitan dengan masalah gizi dan cara mengatasinya :
Ø  Anoreksia : Makanan yang dingin lebih baik dari panas, cair jernih, es krim, milkshake, gelatin, puding, semangka, anggur. Hindari minum sebelum makan. Minuman dalam bentuk segar.
Ø  Berat badan yang turun : Berikan makanan kesukaan Bila tidak dapat mengkonsumsi makanan oral digunakan makanan enteral (modifikasi bentuk).
Ø  Mual/Muntah : Makanan kering, hindari bau yang merangsang, hindari makanan berlemak, anjurkan makan perlahan, tidak tiduran setelah makan .
Ø  Diare : Memberikan cairan cukup, dengan modifikasi diet berdasarkan kemampuan menelan, karena kadang terjadi dysphagia. Hindari makanan terlalu panas/dingin. Makanan lunak & saring lebih dapat diterima dari pada makanan biasa.
Ø  Malabsorption : Pada kasus ini digunakan makanan enteral rendah laktosa. Elemental diet/oligomerik formula digunakan bila fungsi penyerapan zat gizi sangat jelek. Na, K tinggi. Cair jernih 1X 24 jam dapat membantu

0 komentar:

Posting Komentar